Menimbang Keadilan Tafsir Ayat Poligami

MENIMBANG KEADILAN TAFSIR AYAT POLIGAMI (Tafsir Surah al-Nisa Ayat 3) Oleh: Deden Muhammad Makhyaruddin Ayat-ayat Al-Qur’an, seluruhnya, adil. Tak hanya maknanya, bahkan susunan kata, huruf, ayat, dan surah, semuanya adil dan seimbang. Baik ketika tampak dalam bentuk tulisan maupun bacaan. Ini karakter kalimat Allah (Al-Qur’an) yang disebut shidqan wa ‘adla / صِدْقًا وَعَدْلًا (QS al-’An‘âm: … Continue reading “Menimbang Keadilan Tafsir Ayat Poligami”

Ganjaran Untuk Umat Yang Bersatu

GANJARAN UNTUK UMAT YANG BERSATU (Tafsir Surah Ali Imran Ayat 107) Oleh: Deden Muhammad Makhyaruddin   Ayat sebelumnya menyebutkan adzab untuk umat yang pecah dan waktu kejadiannya, sedang ayat ini menyebutkan pahala untuk umat yang bersatu dan waktu kejadiannya yang bersamaan dengan waktu kejadian adzab untuk yang pecah. Orang yang sedang kehausan, rasa hausnya akan … Continue reading “Ganjaran Untuk Umat Yang Bersatu”

Adzab Untuk Umat Yang Pecah

ADZAB UNTUK UMAT YANG PECAH (Tafsir Surah Ali Imron Ayat 105 dan 106) Oleh: Deden Muhammad Makhyaruddin Dalam Al-Quran disebutkan ada adzab yang besar. Disebut ‘adzabun ‘azhim (عَذَابٌ عَظِيمٌ). Terulang sebanyak empat belas kali. Dan semuanya, jika diamati dengan melihat munasabahnya, diperuntukan bagi umat yang pecah. Dan hari ini, disadari atau tidak, umat Islam di … Continue reading “Adzab Untuk Umat Yang Pecah”

Murojaah: Doanya Para Penghafal Al-Quran

MUROJAAH: DOANYA PARA PENGHAFAL AL-QURAN (Menjawab Pertanyaan Mengapa Harus Pakai Istilah Murojaah Bukan Takrir dan Yang Lain) Oleh: Deden Muhammad Makhyaruddin   Sejak tanggal 17 Agustus kemarin, kosakata murojaah mulai femiliar di tengah-tengah masyarakat. Namun masih banyak yang belum faham makna sebenarnya atau falsafah dari term murojaah. Yang mereka tahu murojaah adalah kegiatan khataman Al-Quran … Continue reading “Murojaah: Doanya Para Penghafal Al-Quran”

Keadilan Di Negeri Jurumiah

KEADILAN DI NEGERI JURUMIAH Oleh: Deden Muhammad Makhyaruddin Seorang santri dipolisikan karena melakukan pemukulan tanpa sebab. Peristiwa ini terjadi di kampung Jurumiyah (الآجُرُّوْمِيَّةُ) setiap kali Kiyai membahas Fa’il dan Maf’ul. Diketahui santri yang melakukan pemukulan bernama Zaid (زَيْدٌ), dan yang menjadi korban pemukulannya adalah santri yang bernama ‘Amr (عَمْرٌو). Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata Zaid (زَيْدٌ) … Continue reading “Keadilan Di Negeri Jurumiah”