Akal Rasulullah SAW

AKAL RASULULLAH SAW
(Kajian Kitab al-Khashaish al-Kubra Karya Imam al-Suyuthi (w. 911 H.))
Bersama KH Deden Muhammad Makhyaruddin, Al-Hafizh

 

Abu Nu‘aim dalam kitab al-Hilyah dan Ibn Asakir mengerluarkan riwayat dari Wahab bin Munabbih. Ia berkata:

قَرَأْتُ إِحْدَى وَسَبْعِينَ كِتَابًا فَوَجَدْتُ فِي جَمِيعِهَا أَنَّ اللهَ لَمْ يُعْطِ جَمِيعَ النَّاسِ مِنْ بَدْءِ الدُّنْيَا إِلَى انْقِضَائِهَا مِنَ العَقْلِ فِي جَنْبِ عَقْلِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم إِلاَّ كَحَبَّةِ رَمَلٍ مِنْ بَينِ جَمِيعِ رِمَالِ الدُّنْيَا وَأَنَّ مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم أَرْجَحُ النَّاسِ عَقْلاً وَأَرْجَحُهُمْ رَأْيًا

Aku telah membaca tujuh puluh satu kitab (suci). Dalam semua kitab tersebut kutemukan bahwa Allah tidak memberikan akal kepada seluruh manusia semenjak dunia diciptakan hingga akhir kehidupan kecuali jika disandingkan dengan akal Muhammad Saw maka akal-akal tersebut hanya ibarat sebutir pasir di antara seluruh pasir di dunia. Dan bahwa Muhammad Saw adalah manusia yang paling unggul akalnya dan paling unggul pikirannya.

(Visited 60 times, 1 visits today)
Bagikan