NETRAL

NETRAL
Oleh: @deden_mm

Seniman Cina bertemu dengan seniman Yunani dalam sebuah ajang kompetisi melukis bergensi pada zaman keemasan Islam. Keduanya ditantang melukis di atas tembok batu yang saling berhadap-hadapan.

Seninam Cina menyiapkan konsep, kuas, dan cat warna warni. Haslinya, lukisan pemandang yang indah terpampang di temboknya.

Yang dilakukan seninam Yunani berbeda. Dia tidak membuat konsep. Tidak menggunakan kuas dan cat. Tapi, hanya membersihkan temboknya dengan alat pembersih sehingga bening dan mengkilap.

Hasilnya, lukisan pemandangan yang indah di tembok seniman Cina terlihat lebih bening di tembok seniman Yunani.

Yakni, netral bukan tak berbuat apa-apa. Tapi, berbuat seperti seniman Yunani. Ia bersihkan tembok pilihannya dari segala rupa dan warna agar beningnya pantulkan segala gambar di sekelilingnya.

Tapi, bukan hanya lukisan yang indah saja yang tempak darinya tapi juga coretan-coretan kusut yang kotor. Tergantung orang di depannya membuat apa.

Jika dia ingin lukisan di tembok netralnya indah maka tentu harus memastikan lukisan di tembok sebelahnya indah. Siapapun yang melukisnya.

Namun, andai dia tidak menemukan lukisan yang indah di sekelilingnya maka tidak ada pilihan lain kecuali harus rela kotor oleh pantulan coretan-coretan dari lukisan yang gagal di hadapanya. Dan, dia, pada dirinya, tetaplah bening.

Sadeng, 15 Januari 2019
Deden Muhammad Makhyaruddin

(Visited 16 times, 1 visits today)
Bagikan